Paving Block atau dikenal juga dengan Conblock dipakai sebagai pilihan terbaik untuk perkerasan jalan dan lahan parkir. Selain karena tersedia dalam berbagai model, ukuran ketebalan dan warna sehingga dapat dibentuk pola atau motif tertentu yang unik dan elegan, Paving Block  juga ramah lingkungan. Karena genangan air cepat meresap ke dalam tanah melalui celah-celah dari susunan Paving Block.

Pemasangan yang baik tak saja membuat Paving Block terlihat kuat dan indah, namun juga mencegah agar susunan Paving Block tidak menjadi bergelombang. Bila bergelombang, pada saat musim hujan akan tercipta genangan-genangan air dan lama kelamaan susunan pola Paving Block akan tak beraturan.

Susunan Paving Block bergelombang bila proses pemasangan tidak tepat.
Susunan Paving Block bergelombang bila proses pemasangan tidak tepat.

Untuk itu, Rani Block memberikan informasi beberapa langkah-langkah pemasangan Paving Block yang perlu diperhatikan :

1.      Persiapan lahan yang padat.

Perencanaan pondasi dari lahan tergantung pada peruntukkan lahan, apakah akan dilalui kendaraan berbeban berat atau ringan atau hanya dilalui oleh pejalan kaki.  Perlu dipersiapkan konstruksi jalan bila akan dilalui oleh kendaraan berat dengan susunan makadam, sirtu dan batu split serta dengan pemadatan. Setelah didapatkan lahan yang padat, pondasi harus memiliki kemiringan 2,5% sedangkan untuk trotoar pastikan kemiringannya 2%.

2.      Pemasangan Kanstin atau beton pembatas.

Kanstin berfungsi untuk menjepit dan menahan Paving Block agar tidak bergeser ketika menahan beban. Dengan adanya Kanstin atau beton pembatas, pasangan Paving Block akan saling mengunci dan tidak bergeser. Kanstin atau beton pembatas ada yang berjenis tali air/mulut air yang berguna sebagai saluran untuk pembuangan air hujan.

Sebelum Kanstin dipasang, perlu dibuat lapisan beton penahan secara rata dengan ketebalan minimal 7 cm. Kemudian segera Kanstin dipasang di atas lapisan tersebut selagi kondisinya masih basah. Tujuannya agar kelurusan dan ketinggian beton pembatas dapat disesuaikan dengan mudah. Perlu juga dituangkan adukan beton pada bagian belakang  Kanstin.

3.      Menghamparkan abu batu sebagai landasan Paving Block

Abu batu dihamparkan dengan ketebalan 5 cm sebagai alas susunan Paving Block. Pastikan tidak terdapat batu-batu. Dengan bantuan alat perata berupa jidar kayu dipastikan ketebalan permukaan rata.

Contoh perhitungan kebutuhan abu batu untuk landasan Paving Block : bila lahan yang akan dipasang Paving Block seluas 100 m2 maka abu batu yang dibutuhkan untuk landasan adalah 100 m2  x 0,05 m =  5 m3.

4.      Pemasangan Paving Block

Sebelum dilakukan pemasangan Paving Block, terlebih dahulu telah ditentukan pola atau motif yang diinginkan. Perlu kehati-hatian saat memasang Paving Block sesuai pola, khususnya pada barisan pertama. Dengan bantuan benang pembantu, susunan pembentukan pola dapat tercapai.

Pada saaat pemasangan Paving Block berlangsung, pekerja tetap selalu berada di atas Paving Block yang telah terpasang dengan arah kerja ke depan.

5.      Pengisian celah-celah

Ketika Paving Block telah terpasang sempurna, celah-celah yang ada di antara susunan Paving Block harus diisi abu batu. Selanjutnya, dengan menggunakan roller atau stamper sebanyak 1-2 kali putaran, membuat saling mengunci antar Paving Block.  Kemudian terakhir, dilakukan pembersihkan permukaan Paving Block dari sisa-sisa abu batu dengan sapu lidi.

Demikian 5 tahapan yang harus dilakukan agar susunan Paving Block pada akhirnya tetap terjaga baik dan tidak bergelombang. Semoga penjelasan-penjelasan ini dapat membantu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Menu